Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Jejak Sejarah Gerakan Wahhabisme

JEJAK SEJARAH GERAKAN WAHHABISME A. PENDAHULUAN Sangat menarik untuk memperbincangkan keberadaan Wahhabi di kalangan umat Muslim, karena umat Muslim itu sendiri dalam menilai apa itu Wahhabi sangat beragam, dan bahkan sangat tendensius. Judul tulisan ini juga merupakan pertanyaan, untuk memastikan ada jawaban terhadap apa yang kita resah dan gelisahkan dengan kehadiran Wahhabi di sekitar kita. Jika ada seorang atau sekelompok orang yang kita sangkakan mereka adalah Wahhabi, lalu kita apakan mereka? Sekali lagi tidak ada seorang pun yang berani menjawa dengan kata tegas, kita bantai dan bunuh mereka! Berdasarkan pendapat yang berkembang dalam masyarakat kita di Indonesia, jawaban yang paling keras adalah memberi kecaman bahwa Wahhabi itu harus kita musuhi. Mengapa mereka harus kita musuhi? Karena mereka menentang keras suatu kelaziman turun temurun umat Islam pada umumnya. Seperti di antara yang mereka ributkan dan vonis bid’ah tentang: dzikir berjama’ah, dzikir denga

Pemikiran Islam

MEMAKNAI KEHIDUPAN DUNIA Cinta kepada dunia? Dikiranya dunia ini emas yang berkilau, padahal hanya seongok salju mengkilat, matahari datang menyinari lalu meleleh tak berarti. Dikiranya tanamanan hijau akan selamanya, padahal tiba waktunya akan layu, musnah dibakar atau habis dimakan hewan ternak. Allah SWT berfirman, artinya: “Tidaklah hidup didunia ini, melainkan hanya per-mainan dan bersendagurau. Sesungguhnya kampong akherat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Apakah kamu tidak memikirkan!” (QS. Al-An’am : 32). Allah SWT berfirman, artinya: “Hidup didunia ini tidak lain hanya satu kesena-ngan dan permainan, sesungguhnya kampong akherat itulah kehidupan yang sebenarnya, bilamana mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabuut : 64) Sesungguhnya yang namanya permainan tidak ada yang sungguh-sungguh, banyak tipu daya dan rekayasa, apa itu rekayasa politik atau rekayasa sosial untuk kepentingan nafsu. Sesungguhnya orang-orang yang mengutamakan permainan, yang mena